Rabu, 27 Oktober 2010

Epistemologi Burhani

NAMA: Mita Syakirina
NIM:08410008
NO ABS:3
EPISTEMOLOGI BURHANI


             al-Burhan berarti argumen yang pasti dan jelas. Dalam pengertian yang sempit, burhani adalah aktivitas pikir untuk menetapkan kebenaran pernyataan melalui metode penalaran. seang dalam pengertian yang luas, burhani adalah setiap aktivitas untuk menetapkan kebenaran pernyataan.
              Sebagai aktivitas pengetahuan, burhani adalah episteme yang berargumentai secara deduktif, sedangkan sebagai diskursus pengetahuan, burhani merupakan dunia pengetahuan falsafah yang masuk ke budaya Arab Islam melalui terjemahan dari karya-karya Aristoteles. Untuk mengetahui suatu kebenaran, epistemologi Burhani menggunakan pendekatan empirisme yaitu pendekatan yang benar-benar bisa dibuktikan.
               Menurut al-Jabiri ada beberapa tokoh yng menerapkan dasar-dasar episteme burhani yaitu Ibnu Rusyd, al-Syatibi, dan Ibnu Khaldun. Menurut Ibnu Rusyd ia berusaha menerapkan dasar-dasar episteme dengan cara membela argumen secara kausalitas. Ia menolak pandangan Asy'ariyah tentang prinsip tajwiz yang dianggap mengingkari hukum kausalitas. Begitu juga dengan al-Syatibi yang di amini-nya dalam disiplin usul fikih. Sedangkan Ibnu Khaldun, ia menyingkap sejumlah tabir riwayat hidup para pendahulu, kemudian di analisis satu peristiwa ke peristiwa berikutnya. Selain itu, ia juga menjelaskan bahwa Ibnu Khaldun ingin menjadikan sejarah sebagai ilmu burhani.
             

3 komentar:

  1. Nama : Mursyidah
    NIM :08410057

    Menanggapi uraian tentang epistemologi burhani, Burhan adalah pengetahuan yang diperoleh dari indera, percobaan dan hukum - hukum logika. Van Peursen mengatakan bahwa akal budi tidak dapat menyerap sesuatu, dan panca indera tidak dapat memikirkan sesuatu. Namun, bila keduanya bergabung timbullah pengetahuan, sebab menyerap sesuatu tanpa dibarengi akal budi sama dengan kebutaan, dan pikiran tanpa isi sama dengan kehampaan.Pendekatan ini menjadikan realitas maupun teks dan hubungan antara keduanya sebagai sumber kajian.

    BalasHapus
  2. Nama : Dwi Refiningsih
    NIM : 08410052
    menanggapi tentang epistemologi burhani,burhani merupakan model berpikir yang tidak didasarkan atas teks meupun pengalaman. sumber pengetahuannya yaitu realitas seperti sosial, budaya, alam dll. pendekatan burhani dengan cara eksperimen, observasi dan eksploran. implikasi pemikirannya adalah sistematis, logis, dinamis, dan kreatif.

    BalasHapus
  3. Nama: Khamidah Fauziyah
    NIM: 08410224
    jadi intinya epistemologi bayani itu sama dengan rasionalism karna keduanya sama-sama bertumpu pada teks, sedangkan epistemologi irfani itu disamakan dengan intuism karena keduanya bertumpu kepada intuisi atau hati seperti Imam Al-Ghazali dan Rabiah Al-Adawiyah, sedangkan pada epistemologi burhani itu sama dengan empirism karena bersifat empiris seperti Ibnu Sina pada tokoh islam sedangkan dari barat adalah Aristoteles.

    BalasHapus